Teknik Trading Forex Sederhana
Secara teori trading berdasarkan trend merupakan hal yang mudah. Yang anda lakukan hanya
mencari posisi Buy saat melihat harga naik lebih tinggi dan hanya
mengambil posisi Jual saat harga terus turun. Namun dalam prakteknya
bagi anda mungkin tidak semudah itu. Ketakutan terbesar yang dihadapi
oleh para trader yaitu kuatir bahwa saat masuk posisi kuatir
terlambat dalam mengikuti suatu trend, meskipun demikian style atau
cara trading yang berbasis trend ini merupakan style trading yang
banyak di gunakan oleh para trader.
Pada kesempatan kali
ini saya akan mengulas salah satu sistem strategi trading forex yang akan membantu
anda dalam masuk posisi saat suatu trend terjadi pada saat yang tepat
dengan sinyal masuk dan keluar pasar dengan jelas. Strategi ini
memanfaatkan indikator yang sudah ada di platform trading meta anda
yaitu menggunakan indikator MACD dan Moving Average. Cara kerja
sistim trading ini yaitu masuk posisi Buy atau Sell hanya jika harga
memotong Moving Average dengan melihat trend yang terbentuk.
Settingan
Indikator
MACD : Default
Moving Average :
Simple Moving Average (SMA) dengan Periode 50, berfungsi sebagai
trigger atau pemicu
Moving Average :
Simple Moving Average (SMA) dengan periode 100, berfungsi memberikan
sinyal trend dengan lebih jelas.
Time Frame : Hourly
atau Daily
Aturan Masuk
Posisi BUY
Tunggu harga berada
diatas 50 SMA dan 100 SMA
Saat
harga break di atas SMA yang terdekat kurang lebih 100 – 150 pips
(lima angka desimal), masuk posisi Buy jika MACD cross menjadi
positif setidaknya lima bar atau menunggu sinyal dari MACD
Tempatkan
Stop loss tempatkan pada previous swing low atau swing high.
Untuk target profit
sebesar dua kali dari stop loss atau setidaknya sama dengan stop
loss atau jika harga break di bawah 50 SMA
Aturan Masuk
Posisi SELL
Tunggu harga
bergerak di bawah 50 SMA dan 100 SMA
Saat
harga break di bawah SMA yang terdekat kurang lebih 100 – 150 pips
(lima angka desimal), masuk posisi Sell jika MACD cross menjadi
negatif setidaknya lima bar atau menunggu sinyal dari MACD
Tempatkan
Stop loss tempatkan pada previous swing low atau swing high.
Untuk target profit
sebesar dua kali dari stop loss atau setidaknya sama dengan stop
loss atau jika harga break di atas 50 SMA
Dan
untuk aturan yang terakhir yaitu jangan masuk posisi atau trading
jika harga bergerak diantara 50 SMA dan 100 SMA
Contoh
Transaksi BUY
|
Grafik Strategi Trading 1 |
Seperti
pada Grafik Strategi Trading 1 diatas, grafik EUR/GBP pada time frame 1 jam. Saat
harga memotong di atas SMA 50 dan SMA 100, tetapi kita tidak langsung
masuk posisi Buy karena MACD masih menunjukkan negatif sehingga kita
menunggu MACD menjadi positif dan masuk posisi pada saat bar kelima
yaitu masuk posisi Buy di harga 0.81077, lalu kita tempatkan stop
loss pada previous swing low seperti terlihat pada gambar diatas
yaitu di level 0.80850 atau 227 point dengan target minimal sama
dengan stop loss atau jika harga ditutup dibawah SMA 50 seperti
terlihat pada gambar di atas ketika harga ditutup di bawah SMA 50
maka kita segera keluar dari pasar dan kita profit 212 poin.
Contoh
Transaksi SELL
|
Grafik Strategi Trading 2 |
Untuk
contoh posisi Sell ini saya memakai time frame daily, pada dasarnya
antara time frame 1 jam dan daily sama namun jika anda menggunakan
time frame daily ada yang harus anda perhatikan yaitu meskipun profit
yang anda dapatkan bisa jauh lebih besar tetapi resiko yang dihadapi
juga lebih besar jadi bijaksanalah dalam menentukan time frame saat
menggunakan strategi ini. Selain itu dengan menggunakan time frame
daily untuk menemukan sinyal yang tepat biasanya membutuhkan waktu
lebih lama tidak setiap hari ada sinyal jadi membutuhkan kesabaran
lebih apalagi jika sudah masuk posisi biasanya bisa bertahan dalam
beberapa hari bahkan minggu atau bulan.
Seperti
terlihat pada gambar 2 (grafik GBP/USD daily) diatas dimana pada
tanggal 16 Januari 2013 terlihat SMA 50 memotong SMA 100 dari atas
dan harga bergerak di bawah SMA 50 dan SMA 100 dan MACD bergerak dari
positif ke negatif, untuk masuk posisi kita tunggu sampai bar ke lima
dari MACD. Lalu setelah bar ke lima tepatnya tanggal 22 Januari 2014
kita masuk posisi Sell diharga 1.58290. Lalu untuk stop loss kita
tempatkan pada previous Swing High atau harga tertinggi sebelumnya
yaitu di level 1.61790 atau batas resiko kita sebesar 3500 poin. Lalu
kita juga menetapkan target minimal sama dengan stop loss atau di
1.54790 atau bisa juga menunggu hingga harga di tutup di atas SMA
terdekat.
Seperti
terlihat pada gambar di atas jika kita menetapkan target sama dengan
stop loss atau di 1.54790 maka pada tanggal 14 februari 2013 target
profit kita akan tercapai dan jika untuk exit market menunggu harga
ditutup di atas SMA maka posisi Sell kita tadi baru akan tertutup
pada tanggal 5 April 2013 yaitu di level 1.53361 atau kita profit
sebesar kurang lebih 4929 poin.
Kelemahan
Strategi Kombinasi MACD dan SMA
Seperti
sistim trading lainnya dimana tidak ada sistim trading yang sempurna
demikian juga dengan sistim trading kombinasi antara MACD dengan
Moving Average ini. Sistim trading ini akan jauh bisa memberikan
hasil yang maksimal apabila diterapkan pada mata uang atau time frame
yang sedang berada dalam kondisi trend yang kuat. Dan sistim trading
ini akan memberikan hasil yang kurang bagus jika di terapkan pada
mata uang atau time frame dimana sedang dalam kondisi sideway atau
ranging. Perhatikan gambar berikut :
|
Grafik Strategi Trading 3 |
Seperti
terlihat pada gambar grafik EUR/USD pada time frame 1 jam di atas
dimana dari tanggal 24 Februari 2014 sampai 25 Februari 2014 market
berada dalam kondisi ranging atau sideways. Jika kita menggunakan
sistim trading ini seperti contoh diatas maka kita akan mengalami
kerugian.
Untuk
itu berhati hatilah menggunakan sistem ini saat kondisi market
ranging atau sideways dan juga untuk mengantisipasi anda bisa
menambah sendiri 1 indikator sebagai konfirmator atau menggunakan
indikator ADX untuk mengukur kekuatan suatu trend.
Selamat mencoba .....
Artikel keren lainnya:
nice info bro, MACD memang bagus untuk melihat trend yang sedang terjadi.
BalasHapusbtw untuk melihat reversal sebaiknya pake indi apa bro?
Untuk melihat reversal ane lebih nyaman Pake MA100 ( MA dengan periode besar )
Hapus