Strategi Forex
Di pembahasan sebelumnya di
Strategi Forex Yang di Benci Broker ( Bag 1 ) kita sudah membahas salah satu
strategi forex dengan teknik scalping, kemudian kita juga tahu apa yang menjadi kelebihan dan kelemahan dari teknik scalping ini. Nah
di artikel lanjutan ini sesuai dengan janji saya kita akan bahas
langkah apa saja yang harus di perhatikan oleh anda di dalam
melakukan teknik scalping ini. Kita akan bahas secara tuntas bagaimana cara
menerapkan teknik ini karena banyak juga para trader yang masih kebingungan bagaimana caranya memualai teknik ini.
Sebenarnya teknik ini cukup mudah, ada
tiga hal atau tiga langkah yang harus anda perhatikan di dalam
melakukan teknik dengan scalping ini. Hal apa saja yang harus di
perhatikan yuuu kita bedah bersama sama :)
1 Tentukan Arah Trend
Menentukan Trend atau arah pasar
menjadi langkah pertama yang harus anda perhatikan di dalam melakukan teknik ini. Kenapa menentukan arah trend di sini sangat penting, karena
dengan mengetahui arah trend yang terjadi itu bisa membantu anda di dalam menentukan perkiraan pergerakan harga ke depannya. Jika trennya
sedang naik maka anda cukup fokus untuk mencari sinyal buy dan
sebaliknya jika trendnya sedang turun maka anda bisa fokus untuk
mencari sinyal sell, ingat "Trend is your friend".
Dan sedikit megulas saja untuk uptren itu sederetan puncak yang lebih tinggi dari pada puncak puncak
sebelumnya dan sebaliknya untuk tren turun yaitu sederetan lembah
dimana lembah tersebut lebih rendah dari lembah lembah sebelumnya
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh
grafik di bawah ini.
Pada contoh grafik di atas terlihat
market sedang dalam kondisi up trend itu artinya kita hanya akan
mencari peluang untuk entry buy.
2 Waktu dan Cara masuk posisi
Nah setelah kita mengatahui trendnya,
langkah selanjutnya adalah kapan dan bagaimana kita masuk posisi.
Untuk masuk posisi anda bisa memanfaatkan ketika
harga mengalami koreksi atau ketika harga breakout. Nah untuk trader scalper yang memanfaatkan koreksi itu mereka akan masuk
posisi buy ketika harga terjadi koreksi atau membentuk lembah dan
untuk scalper yang memanfaatkan breakout akan masuk posisi buy
jika harga telah menembus garis resistancenya.
Perhatikan grafik di bawah ini
Anda bisa memanfaatkan peluang entry posisi ketika harga terjadi koreksi, anda bisa masuk posisi buy saat harga turun dan memebentuk lembah
baru yang lebih tinggi dari lembah sebelumnya. Dari contoh di
atas saya memanfaatkan indikator fibonacci retracement dimana
terlihat harga tertahan di level 50, nah di level inilah kita bisa
entry buy nya.
Bagaimana kalo kita mengunakan teknik breakout
?
Untuk breakout anda tinggal tunggu
saja harganya menembus garis resistance, ketika harga sudah menembus
garis resistance nya nah di level itulah anda bisa entry buy nya dengan
asumsi bahwa harga akan terus naik dan memebentuk puncak baru
Berikut contoh grafiknya
3 Menentukan Batasan Resiko
Nah setelah kita mengetahui kapan kita
entry posisinya, langkah yang terakhir adalah menentukan batasan resiko nya. Ingat
hal yang terpenting di dalam trading adalah bagaimana kita memenej
resikonya, kita harus selalu memenej resikonya sebagai langkah untuk berjaga jaga jikalau analisa kita salah.
Nah di dalam mementukan batasan resiko
ini ada banyak sekali caranya, namun untuk anda yang menggunakan staretgi forex dengan teknik scalping di sarankan untuk batasan resiko itu tidak
lebih dari 1% dari modal anda.
Untuk batasan resiko ini, anda juga bisa
memanfaatkan support dan resistancenya, seperti yang terlihat dari
contoh grafik di bawah ini
Dari gambar di atas terlihat jika anda
menggunakan strategi scalping dengan teknik koreksi maka untuk batasan
resikonya anda bisa menempatkan di garis support lembah sebelumnya
Sementara jika anda mengunakan strategi
scalping dengan teknik breakout maka untuk stop lossnya anda bisa
tempatkan di garis support seperti yang terlihat di contoh gambar berikut ini
Terimakasih dan selamat mencoba
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Strategi Forex Yang di Benci Broker ( Bag 2 )"
Posting Komentar